Sabtu, 09 April 2011
Hadiah Terindah Untuk Wanita
Satu saat di tengah hembusan angin dan gelapnya malam menangis seorang wanita yg sangat di cintai oleh Rosulullah saww, dialah penghulu para wanita nantinya di syurga…yaitu Sayyidatuna Fatimah binti Muhammad saww.
Berkata Sayyidatuna Asma’ binti Humais,”Demi Allah apa yg telah membuatmu menangis Wahai binti Rosulillah..?”
Lantas Sayyidatuna Fatimah berkata : “Aku memikirkan tetang apa yg diperbuat oleh orang-orang terhadap jenazah seorang wanita, membungkusnya dengan kain kafan dan membawanya dalam keadaan bentuk tubuhnya yang nampak..!!!
Asma’ : “Subhanallah.. atas apa ayahmu mendidikmu..? Ayahmu telah mendidikmu dengan rasa malu yang sangat tinggi. Engkau malu kalo jasadmu tampak di hadapan orang-orang/laiki-laki yg bukan muhrim..”
Kemudian Asma’ binti Humais berkata untuk Sayyidatuna Fatimah : “Wahai Fatimah aku mendengar di negeri Habasya mereka menaruh jenazah dalam peti kayu sebagai penutup yg dapat menutupi jasad…”. Mendengar hal tersebut Sayyidatuna Fatimah sangat gembira seraya berkata : “Aku wasiatkan kepadamu wahai Asma’ untuk membuatkannya untuk jenazahku nantinya..”
Kemudian Sayyidatuna Fatimah memanggil Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan berkata : “ Aku merasa ajalku kian dekat Wahai Suamiku, Aku mewasiatkan atasmu 3 perkara, yaitu :
Yang pertama : Setelah aku meninggal dunia nantinya, menikahlah dengan Umamah binti Ukhti Zainab.
Yang kedua : Jangan ada yang memandikanku selain Engkau Wahai Ali…
Yang ketiga : Kuburkanlah aku di malam hari.”
Tidak lama kemudian Sayyidatuna Fatimah dipanggil oleh Allah swt, dan Sayyidatuna Fatimah pergi meninggalkan dunia ini ketika umurnya 29 tahun. Sungguh umur yang sangat muda, namun Allah Ta’ala lebih mencintai Sayyidatuna Fatimah. Dan berbahagialah Sayyidatuna Fatimah karena bertemu ayahnya Sayyidul Wujud Muhammad saww…
Memang Sayyidatuna Fatimah meninggalkan dunia ini di umur yang sangat muda namun Sayyidatuna Fatimah meninggalkan cahaya yang sangat terang atas para wanita sebgai suri tauladan yg dapat membawa mereka kedalam suatu keberuntungan abadi dalam keridhoan Allah dan Kekasih Allah…
Ya.. Allah berilah kami petunjuk, jangan Engkau jauhkan kami dari Sayyidatuna Fatimah, Ya.. Allah.. di hari di mana semua telinga mendengar seruan “Tundukan kepala kalian..!!! Pejamkan mata kalian..!!!” Karena Sayyidatuna Fatimah Az Zahra binti Muhammad dan pecintanya akan melewati sirath.. Ya Allah di hari itu janganlah pisahkan kami dari Sayyidatuna Fatimah.. Ya.. Allah.. terimalah doaku.. trimalah taubatku.. bimbinglah kami pada jalan Sayyidatuna Fatimah Ya.. Allah.. Amien.. Ya Allah.
Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.
Dikutip dari Kalam Al Qutb Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf
Jumat, 01 April 2011
Kisah Segelas Susu
“Berapa harus kubayar segelas susu ini?” kata anak itu.
“Kau tidak harus membayar apa-apa,” jawab si gadis. “Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.”
“Bila demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku.”
Howard Kelly lalu meninggalkan rumah itu.
Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Alloh dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.
Beberapa tahun kemudian gadis itu menderita sakit parah.
Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.
Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh di mata Dokter Kelly.
Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.
Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien.
Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien.
Si pasien takut membuka amplop nota tagihan karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.
Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu :
Telah dibayar lunas dengan segelas susu
Tertanda
DR. Howard Kelly
Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,“Terima kasih Alloh, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.”
Semoga kita bisa mengambil Hikmah dari kisah di atas
Sumber Buku :Hikmah dari Seberang oleh Drs. Abu Abdillah Al-Husainy
Langganan:
Postingan (Atom)