Ghadab (marah) bisa berarti keras, kasar, atau padat. Ghadab dapat diartikan sikap seseorang yang sedang marah, karena tidak senang terhadap perilaku atau perbuatan orang lain. Amarah kerap membuat seseorang bertindak kasar, jahat, bahkan sadis. Kata maaf nyaris tak berlaku pada orang yang ghadib (pemarah) yang bergejolak adalah nafsu ingin melampiaskan dendam kebencian. Jika perilaku marah ini dibiarkan tumbuh pada diri seseorang maka kehidupan akan terasa sangat panas membara, kenyamanan individu maupun sosial akan terbang semakin jauh dari sekitar kita, yang ada rasa was-was dan khawatir serta selimut ketakutan yang...
Minggu, 15 Agustus 2010
Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).
Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia....
Cara Abu Nawas Merayu Tuhan

Cara Abu Nawas Merayu Tuhan Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol. Kadang-kadang timbul kedalaman hatinya yang merupakan bukti kesufian dirinya. Bila sedang dalam kesempatan mengajar, ia akan memberikan jawaban-jawaban yang berbobot sekalipun ia tetap menyampaikannya dengan ringan. Seorang murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan...
Untuk Ibunda Di Seluruh Dunia

Untuk Ibunda Di Seluruh DuniaPada suatu hari, ketika Hasan al-Bashri thawaf di Ka’bah, Makkah, beliau bertemu dengan seorang pemuda yang memanggul keranjang di punggungnya. Beliau bertanya padanya apa isi keranjangnya. “Aku menggendong ibuku di dalamnya,” jawab pemuda itu. “Kami orang miskin. Selama bertahun-tahun, ibuku ingin beribadah haji ke Ka’bah, tetapi kami tak dapat membayar ongkos perjalanannya. Aku tahu persis keinginan ibuku itu amat kuat. Ia sudah terlalu tua untuk berjalan, tetapi ia selalu membicarakan Ka’bah,...
Langganan:
Postingan (Atom)